Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Minggu, 26 April 2015

Contoh Instrumen Penelitian Tindakan Kelas


 Oleh
Adi Saputra, M.Pd

Instrumen yang digunakan pada penelitian tindakan kelas tergantung kepada jenis data yang akan dikumpulkan, yakni instrumen kuantitatif dan instrumen kualitatif. Alat kuantitatif dapat berupa soal tes yang diberikan pada setiap akhir siklus dan kuis atau tugas yang diberikan pada setiap pertemuan. Sedangkan alat kualitatif secara garis besar terdiri dari observasi dan wawancara. Namun kedua alat ini dapat dibantu alat-alat pendukung seperti angket dan jurnal harian.
a.         Tes Inventori
Tes inventori bertujuan untuk menemukan kecerdasan dominan yang dimiliki oleh siswa di dalam kelas yang akan diteliti.
b.        Tes Hasil Belajar
Tes menggunakan soal bentuk pilihan ganda (multiple choice). Fungsi tes adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, sebagai umpan balik  terhadap kesulitan belajar siswa dan untuk menaikkan ketuntasan  hasil belajar siswa.
c.         Lembar Observasi
Observasi dapat dilakukan dengan observasi langsung dengan menggunakan lembar observasi dan dapat juga dengan menggunakan alat perekam. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi aktifitas siswa. Data diambil pada setiap pertemuan sehingga diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama pembelajaran.
Lembar observasi dapat juga dilengkapi dengan catatan lapangan. Catatan lapangan ini merupakan catatan observasi dengan menggambarkan secara umum yang tidak terangkum dalam lembar obeservasi. Catatan ini juga dapat berisi kelemahan dan kelebihan, kendala-kendala, dan saran perbaikan selama proses pembelajaran berlangsung.
d.        Lembar Angket
Angket bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran. Lembar angket  dalam bentuk skala Likert yang terdiri dari delapan butir pertanyaan dengan 4 (empat) pilihan yang akan dipilih siswa.
e.         Panduan Wawancara
Panduan wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa tentang pembelajaran.

Link Download :CONTOH_INSTRUMEN_PTK

Sabtu, 21 Maret 2015

10 Metode/Model/Teknik Berdasarkan Strategi Kecerdasan Ganda (Multiple Intelegences)

Oleh :
Adi Saputra, M.Pd
Berbagai macam strategi yang dapat digunakan berdasarkan 9 kecerdasan sesuai dengan Howard Gadner. Namun ada beberapa metode/model/teknik yang telah penulis coba untuk mempraktekkannya ke dalam kelas. Metode/model/teknik itu adalah sebagai berikut:
1.         Bercerita
Hamzah dan Masri (2009:130) menyebutkan penggunaan metode bercerita di kelas harus menggabungkan konsep, gagasan dasar, dan tujuan pembelajaran menjadi sebuah cerita yang dapat disampaikan secara langsung kepada siswa. Untuk mempersiapkan  sebuah cerita terlebih dahulu dengan membuat daftar elemen penting yang ingin dimasukkan ke dalam cerita. Kemudian gunakan imajinasi untuk membuat kisah tentang suatu tempat, sekelompok orang yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan jalan cerita yang berliku-liku agar semua pesan tersampaikan.

2.         Puisi/pantun/TTS
Menurut Piping Sugiharti (2005:35) penggunaan puisi/pantun/teka-teki silang di dalam pebelajaran membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan membantu siswa yang kurang kecerdasan logika-matematis dalam memahami konsep pembelajaran IPA. Puisi/pantun/TTS bertemakan materi pelajaran yang telah dipelajari oleh siswa. Puisi berisi kata-kata yang berkaitan dengan materi pelajaran, sedangkan pantun berbentuk berbalas pantun antara siswa yang memberikan pertanyaan mau pun siswa yang menjawab, dan teka-teki silang berisi pertanyaan yang akan dijawab kelompok/siswa lain.

3.         Klasifikasi dan Kategorisasi
Pada kategorisasi yang dilakukan adalah meminta siswa untuk menuliskan materi yang sedang dibahas sesuai dengan kategorinya, untuk lebih memudahkan siswa mengingat bisa digunakan tabel. Contohnya zat apa saja yang termasuk kelompok asam, basa dan garam. Klasifikasi dan Kategorisasi bertujuan untuk mengorganisasikan potongan-potongan informasi yang terpisah-pisah di seputar gagasan atau tema sentral sehingga lebih mudah diingat, dibahas, dan dipikirkan. (Hamzah dan Masri, 2009:134)

103 Contoh Judul atau Masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Di bawah ini 103 contoh judul PTK yang dapat digunakan sebagai contoh untuk menentukan judul atau masalah dalam PTK, walau pun sebenarnya masalah tersebut sesuai dengan permasalahan yang tedapat pada sekolah atau kelas masing-masing. Namun untuk yang pemula dalam melakukan penelitian mudah-mudahan bisa menjadi sumber inspirasi dalam menentukan judul atau masalah dalam PTK. Semoga bermanfaat.

1. UPAYA MENINGKATKAN GAIRAH BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

2. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD MELALUI PERANAN HADIAH SEBAGAI PERANGSANG TIMBULNYA KOMPETENSI

3. UPAYA MENINGKATKAN KEDISPLINAN SISWA MELALUI PENERAPAN HUKUMAN

4. UPAYA MEMINIMALKAN MISKONSEPSI DAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP-KONSEP IPA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK BAGI SISWA KELAS IV SD

5. UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SI SD DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES

6. UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR MELALLUI PEMBERIAN BIMBINGAN BELAJAR DI SD WANAGIRI KAB. KULON PROGO YK

7. PENINGKATAN KEDISPLINAN SISWA MELALUI KETELADANAN GURU SD NEGERI PRAWIROTAMAN

Minggu, 01 Februari 2015

5 Jejaring Sosial untuk Pembelajaran (Social Learning Network)


Jejaring sosial untuk pembelajaran (Social Learning Network) merupakan suatu hubungan interpersonal melalui interaksi dengan tujuan utama untuk pengembangan pengetahuan. Dengan menggunakan jejaring sosial untuk pembelajaran ini siswa, guru dan orang tua dapat berinteraksi antara satu dengan yang lainnnya.
Berikut beberapa contoh SLN:
  1.  Edmodo (www.edmodo.com) adalah sebuah media untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Edmodo menggabungkan sebagian fitur dari Learning Management System (LMS) dan sebagian fitur dari Jejaring Sosial (Social Network), menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dan mudah digunakan.  Edmodo ini juga dapat digunakan untuk tes online.
  2. Sophia (www.sophia.org) merupakan SLN yang menyediakan ribuan tutorial akademik yang diajarkan oleh guru dengan berbagai model instruksional, dan dapat diikuti oleh pembelajar dengan berbagai model belajar. 
  3. RemixLearning (www.remixlearning.com) yang juga didukung oleh The Bill & Melinda Gates Foundation menyediakan sebuah SLN yang dapat diatur sesuai selera oleh sekolah, perpustakaan, museum, dan institusi lainnya yang membutuhkan. 
  4. Schoology (www.schoology.com) merupakan LMS yang dilengkapi dengan SLNs. 
  5. Twiducate (www.twiducate.com) merupakan jejaring social khusus untuk sekolah.

Minggu, 18 Januari 2015

Cara Pembuatan Modul Pembelajaran

Tulisan ini bertujuan untuk sebagai panduan dalam membuat modul pembelajaran. Apalagi sekarang dengan sistem kenaikan pangkat yang mengharuskan guru untuk membuat karya tulis untuk dinilai sebagai angka kredit. Maka pembuatan modul dapat sebagai salah solusi disamping juga merupakan bahan ajar yang bermanfaat bagi siswa. Pada tulisan ini juga dilengkapi contoh modul yang dapat Anda download. Semoga tulisan ini bermanfaat.

A.       Pengertian Modul
Materi pembelajaran pada suatu modul, disusun den disajikan sedemikian rupa agar siswa secara mandiri dapat memahami materi yang disajikan. Modul umumnya terdiri dari:
1.    Petunjuk siswa
2.    Isi materi bahasan (uraian dan contoh)
3.    Evaluasi
4.    Kunci jawaban evaluasi
5.    Pegangan guru (bila ada)
Ciri lain dari modul adalah dalam satu modul terdapat beberapa kegiatan belajar yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan di setiap akhir pembelajaran terdapat umpan balik dan tindak lanjut.
Umumnya satu modul menyajikan satu topik materi bahasan yang merupakan satu unit program pembelajaran tertentu.